Selasa, Februari 19, 2008

Penuh Semangat Juang

Album Terbaru Cokelat, Panca InderaKomunitas musik Indonesia tampaknya mulai mengalami penyegaran. Setelah 2007 digempur lagu-lagu mendayu dan monoton, kini penikmat musik tanah air bisa menikmati karya yang lebih berisi. Pada November lalu, Padi sudah merilis Tak Hanya Diam. Kini giliran band nasionalis, Cokelat, melakukan hal yang sama. Rilisan terbaru band yang berisi Namara Surtikanti alias Kikan (vokal), Edwin Marshal Syarif (gitar), Ernest Fardiyan Sjarif (gitar), Febrianto Nugroho Surjono a.k.a. Ronny (bas), dan Ervin Syam Ilyas (drum) itu rencananya diberi titel Panca Indera. Selain merupakan album studio kelima, judul album Panca Indera punya arti tersendiri bagi para personel Cokelat. "Pada album ini, kami benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan. Segala skill dan emosi kami dimaksimalkan. Analoginya, seperti menggunakan seluruh panca indera," ujar Edwin, sang gitaris, Hasilnya sebuah album yang penuh eksperimen dan variasi. Band ini tidak hanya menampilkan musik rock yang jadi ciri khas sejak album pertama, Untuk Bintang (2000), tapi juga metal, pop, ballad, reggae, electronic, bahkan bossas. Sebuah warna musik yang belum pernah dipakai Cokelat dalam rilis sebelumnya. "Sebenarnya, kami nggak mengotak-kotakkan musik Cokelat itu seperti apa. Kmai justru pengin apa yang disuguhkan dalam album ini benar-benar serbaada," tutur Edwin. Untuk instrumen, band ini tidak lagi hanya mengandalkan gitar. Namun, mereka juga memperbanyak sound dari keyboard yang dimainkan Edwin dan Ronny. Dalam Panca Indera, Cokelat juga mencoba bertutur dalam tema yang lebih luas. Di antaranya, lagu-lagu bertema keluarga. Tema tersebut diwakili oleh lagu Tak Berujung yang bercerita tentang ibu. Diakui Edwin, keberagaman itu merupakan usaha Cokelat untuk berkompromi dengan keinginan pasar. Selama proses pengumpulan materi, mereka sengaja mendengarkan segala jenis musik. Termasuk, milik band-band yang menurut mereka mainstream dan sedang banyak digemari. Misalnya, The Killers, Coldplay, Jimmy Eat World, dan Foo Fighters. Semua itu bertujuan agar musik mereka bisa dinikmati seluruh kalangan. Seperti makna nama Cokelat yang disukai semua orang. Meski begitu, Cokelat tidak mengesampingkan idealisme. Sebanyak 12 lagu dalam Panca Indera tetap mengutamakan semangat untuk berjuang. Sebuah misi yang diemban Cokelat sejak lama. "Kalaupun lu sedih, lu harus tetap bangkit dan bisa have fun. Kami pengin, begitu mendengarkan lagu Cokelat, orang jadi punya semangat untuk berjuang," papar Edwin.

Tidak ada komentar: