Senin, Maret 03, 2008

“DIINSTALL” TEKNISI KOMPUTER

Celakalah yang suka pacaran dengan Endang, 33, dari Sukoharjo (Solo) ini. Mentang-mentang dia tehnisi komputer, Yuyun, 18, gadis tetangga yang mau dibawa-bawa, langsung “diinstall”3 kali dalam hotel. Si gadis nerima saja, tapi bini Endang setelah tahu skandal suaminya buru-buru minta cerai.
Ini kisah iseng yang bikin puyeng. Endang yang asal Tasikmalaya (karena itu nama lengkapnya: Endang Kartiwa) sudah beberapa waktu lamanya kawin dengan wanita dari Weru, Sukoharjo. Kemudian Endang pun jadi lelaki SII (Suami Ikut Istri). Di kota kidul kota Solo ini dia mencari penghasilan dengan jadi teknisi komputer. Pelanggannya banyak, dari sekolah-sekolah hingga perkantoran. Pendek kata, semakin komputer masuk ke kampung-kampung, Endang takkan kesulitan mencari rejeki.
Umumnya orang kampung, membetuli komputernya yang rusak lebih suka membayar dengan benda lain bukan uang. Bisa beras ketan beberapa kilo, atau buah kelapa, termasuk telur bebek. Endang pernah pula keahliannya ditukar dengan serantang opor ayam. Namanya orang bertetangga, dia senang-senang saja. Bahkan jika tidak harus mengganti onderdil, teknisi komputer ini tak mau dibayar. Asas kegotongroyongan dijunjung tinggi oleh Endang.
Malangnya nasib, dia adalah manusia normal, yang mudah tergiur oleh pantat gede cewek, apa lagi yang berkulit putih bersih. Sekali waktu , Yuyun anak kelas II SMA yang tetangga sendiri, mengeluh komputernya eror dimakan virus. Endang pun membetulkannya dengan cara memformat ulang, kemudian diinstall dengan program-program yang dibutuhkan Yuyun. Endang pun tambah semangat bekerja, karena gadis yang cantik itu selalu menungguinya ketika dia sibuk dengan obengnya.
Rupiah batal masuk kantong, karena Endang lagi-lagi tak mau dibayar. Namun ada keuntungan lain yang berhasil dirarih. Soalnya, sejak itu Yuyun yang cantik dan seksi itu menjadi akrab sekali dengan Endang. Asal soal perkomputeran, pastilah larinya ke teknisi komputer tetangga sendiri. Sampai-sampai, bini Endang suka cemburu, karena Yuyun suka bermanja-manja di depan matanya. “Nggak apa-apa Ma, masak aku mau selingkuh dengan anak ingusan begitu,” tangkis Endang meredam kecemburuan bini.
Iman Endang masih pakem kala itu. Tapi yang namanya setan, selalu bau membahu untuk merobohkan iman umat. Belum lama ini Yuyun bareng Endang ketika hendak bezuk tetangga yang sakit dan dirawat di RSUD Dokter Muwardi, Jebres, Solo. Pulang bezuk bukannya langsung kembali ke Weru, melainkan slewengan mampir ke hotel di bilangan Manahan, mentang-mentang dapat kamar gratis dari relasinya yang dari Yogya. Yuyun pun tanpa curiga ketika diajak masuk ke dalam kamar.
Nah, setan pun mulai menyatroni lagi iman Endang. Di rumah masih bisa bilang Yuyun gadis ingusan. Tapi dalam kamar hotel yang sejuk, melihat gadis tetangga itu tergolek manja di ranjang, iman Endang mendadak rontok. Gadis ingusan itu mendadak bikin ngos-ngosan. Yuyun ditubruk dan ditindih. Ee, ternyata dia tak berontak, bahkan mengimbangi secara aktif dan persuasif. Akhirnya Endang kembali ke watak manusia homosapiens. Mentang-mentang dia seorang teknisi komputer, gadis tetangga itu langsung “diinstall” langsung sebanyak dua kali.
Dasar rejeki nomplok. Saat Endang usai mandi, ternyata Yuyun masih ngepleh-epleh (telentang) saja, belum berbenah pakaian. Memangnya masih kurang, ujarnya guyon. Ternyata Yuyun mengangguk. Ya sudah, untuk ketiga kalinya gadis SMA itu “diinstall” ulang. Selesai berskandalria tanpa sengaja, mereka gelang sipatu gelang ke rumah masing-masing. Bahkan Yuyun sempat berpesan lewat SMS, agar rahasia ini hanya jadi milik berdua. “Oke, yank…,” begitu jawab Endang, ikutan macam anak ABG.
Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Meski sudah sepakat takkan bercerita ke mana-mana, ternyata skandal siang hari dalam hotel itu terbongkar. Orangtua Yuyun memperkarakannya ke polisi. Sementara Endang Kartiwa ditahan, istrinya pun sibuk menggugat cerai, dan berhasil. Akibatnya, di saat teknisi komputer itu menjalani hidup prihatin di penjara, keluarganya cerai berai. Dua anaknya dibagi dua. Yang gede ikut ibu di Batam, dan yang kecil ikut Endang tapi kini dititipkan pada nenek di Tasik. Benar-benar iseng yang bikin puyeng.

Tidak ada komentar: