Senin, Maret 03, 2008

Kurang Goyang Bini Ditendang

Ah, kaum lelaki selalu begitu, mau menang sendiri. Bini melayani ogah-ogahan ketika hubungan intim, dianggapnya punya selingkuhan di luar. Maka sungguh malang nasib Ny. Neneng, 44, dari Bogor ini. Hanya karena kurang bisa goyang, langsung digebuki Basir, 48, suaminya hingga babak belur.
Tanda-tanda cinta adalah ketika rasa cemburu itu ada. Sebab cinta menyebabkan seseorang jadi takut kehilangan akan dia, merasa terancam bila orang yang dicintai didekati lawan jenisnya. Dan Basir warga Jalan Azimar III Kelurahan Tegal Gundi Kecamatan Bogor Utara ini dalam posisi seperti itu. Jantungnya deg-deg plas bila ada kaum adam cengengas-cengenges dekat Neneng bini tercinta. Basir memang tak mau kehilangan istrinya. Neneng harus selalu di samping dan bawahnya.
Istri Basir memang layak disayang dan dicintai. Di samping halus budi bahasanya, juga cantik wajahnya dan seksi bodinya. Dalam ketinggian badan 160 cm, dia memiliki berat bruto 55 Kg. Pantat masih nampak kentel, kulitnya putih bersih pula. Mau lihat betisnya, woo..seperti peragawati punya. Pendek kata, kalau pinjam istilahnya orang Jawa, Neneng adalah perempuan yang sekel nan cemekel (enak dipegang).
Karena bininya begitu cantik, Basir jadi nafsu melulu. Dalam rumahtangga, dia menganggap seks adalah panglima. Setiap pulang kerja pukul 23.00 malam, Neneng harus siap melayani kebutuhan Basir yang paling hakiki. Tak ada alasan untuk menolak. Ngantuk kek, capek kek, mesin pabrik itu harus giling. Jika Neneng tetap menolak, Basir pun langsung menyitir hadist Nabi: barang siapa menolak ajakan suami ke tempat tidur, akan dikutuk malaikat sampai pagi hari! Mati kutulah Neneng.
Akibat cinta dan nafsu suami yang selalu menggebu, nyaris Neneng kurang istirahat. Tidurnya pun sangat kurang. Beberapa malam lalu, hal itu terjadi kembali. Pas dia baru tidur pules, suami pulang dari kantor. Sambil terkantuk-kantuk Neneng menawari Basir, makan nggak Mas? Jawab sang suami: makan bawah saja! Yah, namanya kuwajiban, meski terkantuk-kantuk Neneng langsung melayaninya. Yang penting suami puassss, puassss; dari pada tak suwek-suwek lambemu macam Tukul.
Hanya saja, karena ngantuk yang teramat sangat, Neneng malam itu tak bisa memberikan pelayanan prima. Ibarat bulutangkis, Basir main smash, dia hanya membalas dengan back hand. Diminta goyang, malah ngorok. Kesal lah Basir. Sikap bini yang seperti itu dianggapnya bahwa bahwa Neneng telah memiliki selingkuhan di luar. Ributlah malam itu. Neneng yang menolak tuduhan tersebut malah dihajar hingga babak belur. Sementara Basir pergi dengan membawa sejuta kecewa, pagi harinya Neneng melaporkan suaminya ke Polsek Bogor Utara. Pasalnya biasa: KDRT!

Tidak ada komentar: